Tesis

Kadar Seng Serum dan Hubungannya dengan Asupan Makanan pada Kehamilan Trimester Tiga = Serum Zinc Levels and Its Relation to Food Intake in Late Pregnancy

Kehamilan merupakan suatu proses yang membutuhkan asupan seng yang adekuat
guna menunjang kesehatan ibu dan janin. Walaupun demikian, defisiensi seng
akibat kurangnya asupan dan bioavailabilitas seng dalam diet masih merupakan
masalah di negara berkembang termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat kadar seng serum dan hubungannya dengan asupan makanan
dalam upaya perbaikan asupan seng pada kehamilan trimester tiga. Penelitian
dilakukan terhadap 51 subjek ibu hamil trimester tiga dengan menggunakan
desain studi potong lintang dan consecutive sampling. Dari penelitian diperoleh
hasil rerata kadar seng serum pada subjek penelitian adalah 39,32±6,28 µg/dl
dengan frekuensi seng serum rendah dari normal sebesar 92,16%. Semua subjek
penelitian tidak memenuhi asupan seng, serat, energi dan protein sesuai AKG.
Sebanyak 96,1% subjek mempunyai asupan besi melebihi AKG dan semua subjek
memiliki rasio molar fitat lebih dari 15. Terdapat korelasi lemah yang tidak
bermakna secara statistik antara asupan seng (r=0.068), besi (r=0,09), fitat
(r=0,081), serat (r=0,026), energi (r=0,073) dan protein (r=0,033) dengan seng
serum subjek penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat
hubungan antara asupan seng, besi, fitat, serat, energi dan protein dengan seng
serum subjek penelitian. Dibutuhkan edukasi tentang bahan makanan sumber
yang baik untuk memperbaiki asupan seng, besi, serat, energi dan protein pada ibu
hamil.


Pregnancy is a process that requires an adequate zinc intake to support maternal
and perinatal health. However, zinc deficiency due to inadequate intake and zinc
bioavailability in diet still remain a problem in developing countries, including
Indonesia. The aim of this study is to investigate serum zinc levels and its relation
to food intake in order to improve zinc intake in late pregnancy. The method used
in this study was cross sectional, consecutive sampling on 51 late pregnancy
subjects. The study results mean serum zinc level was 39.32±6.28 µg/dl with
prevalence of serum zinc below normal 92.16%. All of the subjects did not meet
the RDI of zinc, fiber, energy and protein. As 96.1% subjects meet the RDI of iron
and all subjects had phytate-zinc molar ratio more than 15. There was a weak
correlation that not statistically significant between the intake of zinc (r=0.068),
iron (r=0.09), phytate (r=0.081), dietary fiber (r=0.026), energy (r=0.073) and
protein (r=0.033) with serum zinc. This study conclude that there was no
association between intake of zinc, iron, phytate, dietary fiber, energy and protein
with serum zinc level in late pregnancy. Pregnant women need a nutritional
education about good food source to improve zinc, iron, dietary fiber, energy, and
protein intakes.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2014
Pengarang

Eka Maya Sari - Nama Orang
Lanny Lestiani - Nama Orang
Noroyono Wibowo - Nama Orang

No. Panggil
T14357fk
Penerbit
Jakarta : S2 PROGRAM STUDI ILMU GIZI.,
Deskripsi Fisik
xiv, 90 hlm; 21x30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T14357fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T14357fkT14357fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Kadar Seng Serum dan Hubungannya dengan Asupan 
Makanan pada Kehamilan Trimester Tiga = Serum Zinc Levels and Its Relation to Food Intake in Late 
Pregnancy

Related Collection